MUTIARAMEDIA.COM, KUPANG – Sebanyak 50 personel Rescuer menjalani pelatihan operasi pencarian dan penyelamatan korban hilang di medan berat, khususnya wilayah hutan dan pegunungan.
Pelatihan selama dua hari tersebut berlangsung di kawasan Danau Fatukoto, dan Gunung Mutis, di Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Materi pelatihan mencakup beberapa materi teknis diantaranya Teknik navigasi darat, Penggunaan peralatan SAR, Teknik pertolongan pertama di lapangan, serta Komunikasi dan koordinasi dalam kondisi darurat.
Tujuan pelatihan bagian dari upaya peningkatan kesiapsiagaan dan kemampuan teknis para rescuer dalam operasi pencarian dan penyelamatan korban hilang di medan berat, khususnya wilayah hutan dan pegunungan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Mexianus Bekabel menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan profesionalitas personel SAR.
Dalam hal ini, setiap rescuer mampu melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan secara efektif, efisien, dan aman sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin membentuk kesamaan persepsi baik dalam pola pikir maupun pola tindak saat menjalankan operasi SAR, terutama di medan pegunungan dan hutan yang penuh tantangan. Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi ajang peningkatan kapasitas yang nyata bagi para potensi SAR di wilayah kerja Kupang,” ungkap Bekabel.
Pihaknya juga menegaskan pentingnya latihan ini, mengingat wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya Kupang dan sekitarnya, merupakan kawasan rawan bencana dan aktivitas pendakian yang berisiko tinggi.
“Setiap peserta diharapkan mengikuti kegiatan ini dengan penuh keseriusan dan fokus, karena medan latihan yang berat juga memiliki risiko tinggi. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Harapannya Latihan SAR Satuan Gunung Hutan ini, diharapkan kemampuan teknis dan kerja sama tim para rescuer semakin solid, sehingga siap menghadapi berbagai tantangan dalam misi kemanusiaan di lapangan. (MM/Red)