Beritahukumhumaniorakriminal

Rumah Terbakar di Kupang, Hanguskan Dua Bocah, Orangtua Petik Pinang di Kebun

45
×

Rumah Terbakar di Kupang, Hanguskan Dua Bocah, Orangtua Petik Pinang di Kebun

Sebarkan artikel ini
ilustrasi

MUTIARAMEDIA.COM, KUPANG – Nasib tragis menimpa dua bocah kakak beradik yang hangus terpanggang dalam sebuah rumah milik seorang warga bernama Herman Toleu (48) yang terbakar di Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Minggu (10/8/25) malam.

Dua bersaudara tersebut bernama Medika (5) dan Pedronela (3) yang meninggal dunia dalam kondisi hangus terbakar, sedangkan kakaknya Helmi Patresia (9) berhasil menyelamatkan diri sekaligus mencari pertolongan warga setempat.

Sejumlah informasi menyebutkan bahwa sore sebelum kejadian, orangtua korban pergi ke kebun untuk mengambil pinang, dan meninggalkan tiga orang anaknya di rumah.

Saat kejadian kebakaran, tiga anaknya berada di dalam kamar, sementara pelita lampu pelita menyala di atas meja makan. Namun, seekor anjing yang masuk ke rumah melompat ke meja dan menjatuhkan lampu tersebut sehingga api dengan cepat membesar, membakar perabotan dan bagian rumah.

Menyadari adanya kebakaran, Helmi Patresia berusaha mengajak adik-adiknya keluar, namun keduanya menolak, sehingga dia yang panik langsung berlari keluar rumah untuk mencari pertolongan.

Helmi kemudian bertemu dengan  dua warga setempat, Abraham Malafu (23) dan Yakobus Toleu (25), ketiganya langsung bergegas ke rumah itu, tapi mendapati rumah utama sudah roboh dan terbakar hebat, dan setelah api padam, kedua korban ditemukan di kamar belakang rumah dalam kondisi hangus.

Tak lama berselang, Kapolsek Amfoang Selatan bersama anggota langsung menuju lokasi usai menerima laporan dari Kepala Desa Oelbanu.

Polisi mengamankan TKP, melakukan pengumpulan keterangan (pulbaket), dan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Amfoang Selatan untuk mengevakuasi korban. Korban selamat dibawa ke puskesmas untuk perawatan, sementara olah TKP dilakukan tim identifikasi Polres Kupang.

Kapolsek mengungkapkan, akses menuju lokasi cukup sulit karena jalan berbatu dan jaringan komunikasi terbatas, sehingga memperlambat penanganan. Rumah korban diketahui belum teraliri listrik PLN dan selama ini menggunakan lampu pelita sebagai penerangan. Kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp30 juta.

Menyikapi kejadian tersebut, Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, melalui Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas peristiwa kebakaran yang menimpa dua bersaudara itu.

“Kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Ini adalah musibah yang sangat memilukan, terlebih karena menimpa anak-anak yang masih kecil. Kami mengimbau seluruh masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan yang belum teraliri listrik, untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan lampu pelita atau sumber api lainnya. Pastikan anak-anak tidak ditinggal sendirian di rumah demi mencegah kejadian serupa. Kepolisian akan terus melakukan penyelidikan dan memastikan penanganan yang terbaik bagi korban dan keluarganya,” ujar Henry.

Hingga berita ini diturunkan, kedua jenazah korban telah disemayamkan di rumah keluarga besar, sementara pihak kepolisian masih berkoordinasi dengan keluarga untuk proses administrasi lebih lanjut. (MM/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *