BeritaDaerahpemerintahanpendidikanpolitik

BPIP dan Anggota DPR RI, Umbu Rudi Kabunang Ajak Masyarakat Sumba Timur Pegang Teguh Nilai Pancasila

5
×

BPIP dan Anggota DPR RI, Umbu Rudi Kabunang Ajak Masyarakat Sumba Timur Pegang Teguh Nilai Pancasila

Sebarkan artikel ini
doc. facebook Umbu Nipa

MUTIARAMEDIA.COM, SUMBA TIMUR – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggandeng Anggota Komisi XIII DPR RI, Dr. Umbu Rudi Kabunang mempertegas nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat melalui program Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila.

Kegiatan Penguatan Gerakan Kebajikan Pancasila tersebut diikuti oleh sekitar 400 orang warga dari berbagai latar belakang usia, pendidikan, dan profesi yang berkumpul di halaman Kantor DPD II Golkar Kabupaten Sumba Timur, Rabu, 7 Agustus 2025.

Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi XIII DPR RI, Umbu Rudi Kabunang menyoroti fenomena globalisasi dan arus informasi yang tak lagi mengenal batas.

Salah satunya Perang yang terjadi di wilayah Timur Tengah, konflik ekonomi-politik di Eropa, ujar Umbu Rudi, bisa mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia.

“Kita harus jaga rumah kita: Indonesia, NTT, Sumba Timur, RT kita, bahkan keluarga kita. Supaya tidak terpapar ideologi lain yang merusak akar kebangsaan kita.” Ungkap Rudi.

Terhadap hal itu, BPIP sebagai “garda ideologis Republik” dan mengaku tengah memperjuangkan penguatan kewenangan lembaga itu di parlemen.

“Kami sedang mengawal RUU BPIP agar lembaga ini punya taring dan daya jangkau sampai ke daerah.” terangnya.

Kepala Biro Pengawasan Internal Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Purno Utomo menyampaikan rasa takjubnya atas kehidupan toleransi dan praktik kebajikan Pancasila di Waingapu.

 

doc. facebook Umbu Nipa

“Saya melihat sendiri bagaimana orang muda, orang tua, semua hidup dalam nilai-nilai itu. Ini yang membuat kami yakin: kerja pembinaan ideologi harus sampai ke desa,” katanya.

Purno Utomo mengisahkan sejarah panjang lahirnya Pancasila dari pidato 1 Juni Bung Karno, hingga deretan lambang dan makna lima sila yang kini mulai dilupakan generasi muda.

“Kita dulu punya P4, BP7, Pendidikan Moral Pancasila. Tapi sejak 1998 semua itu hilang. Sekarang banyak anak muda bahkan lupa mengucapkan Pancasila.” Mirisnya.

Menurut Purno, kebangkitan kembali nilai-nilai dasar negara adalah keniscayaan. “Jangan sampai kita hanya jadi penonton ideologi lain yang masuk dan memecah kita. Karena yang bisa menyatukan kita bukan uang, bukan kekuasaan, tapi ideologi: Pancasila.” Pintanya.

Tokoh Agama, Pdt. Abraham Litniu menekankan pentingnya membumikan Pancasila dalam dialog antariman dan budaya lokal.

Sementara Herman mengingatkan generasi muda agar tidak larut dalam gaya hidup “semau gue” yang tercerabut dari akar kebangsaan “Anak muda sekarang lebih kenal selebgram daripada pahlawan nasional,sehingga perlu ada gerakan kebajikan yang membumikan kembali Pancasila dalam bahasa anak muda.” Ungkap Herman.

Umbu Aryad menambahkan pentingnya regulasi lokal yang tidak bertentangan dengan semangat Pancasila. Ia mendorong DPRD dan pemerintah daerah menyusun peraturan yang menjunjung keadilan sosial, kesetaraan gender, dan keberagaman.

Kegiatan tersebut diwarnai tarian budaya khas Sumba Timur, ada juga kuis dan doorprize dengan pertanyaan seputaran pengetahuan tentang Pancasila sebagai Ideologi Bangsa. (MM/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *