MUTIARAMEDIA.COM, BENGKULU – Viral! Pesta pernikahan di Desa Sidoluhur Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, pada 12 Desember 2023 bukanlah hal biasa.
Dian Yunita Sari, A.Md.Kep, gadis yang beralamat di RT Dusun III (AN Bawah) Desa Sidoluhur Kecamatan Padang Jaya, Bengkulu Utara, resmi melepas masa lajangnya, menikah dengan Ntambi Saidi, BsBT, MPH pria asal Uganda, Afrika Timur.
Pernikahan beda negara ini tak lazim terjadi, apalagi untuk di Provinsi Bengkulu. Tapi ketika sudah takdir yang bicara, pria Uganda pun dengan senang hati meminang Dian Yunita Sari ke Kecamatan Padang Jaya.
Hal itulah yang kemudian sontak menjadi perbincangan dan menarik perhatian banyak masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara, umumnya di Provinsi Bengkulu.
Pernikahan beda negara ini viral. Sejumlah doa pun mengalir mendoakan pasangan yang sudah resmi menjadi suami istri itu.
Bahkan postingan keduanya saat mengenakan baju pengantin ramai memenuhi beranda medsos masyarakat di Kecamatan Padang Jaya khususnya. Bagaimana kisah percintaan keduanya bisa berlabuh di pelaminan?
Informasi yang kami kumpulkan dari sejumlah keterangan masyarakat yang bahkan hadir dalam pesta pernikahan keduanya, diketahui bahwa selama ini Dian Yunita Sari dan Ntambi Saidi sama-sama kuliah di Yogyakarta.
Diduga saat menjalani kehidupan sebagai mahasiswa di Jogja inilah keduanya saling bertemu dan tumbuh benih-benih cinta.
Keduanya dipertemukan saat ada program pertukaran mahasiswa. Sebagai bentuk keseriusan Ntambi akan cintanya kepada Dian, mereka pun kemudian menikah pada tanggal 12 Desember 2023 lalu di rumah kedua orang tua mempelai wanita.
Untuk diketahui, Dian Yunita Sari adalah putri pertama dari Bapak Supardi dan Ibu Sri Lestari. Sebelum kuliah di Jogja, Dian bersekolah di SMA Padang Jaya.
Sedangkan Ntambi Saidi adalah putra kedua dari Bapak Ntambi Mubarak dan Ibu Nubandha Hajira yang berdomisili di Uganda Afrika Timur.
Menariknya, menurut keterangan salah seorang netizen untuk datang ke Padang Jaya melakukan resepsi pernikahan di rumah orang tua Dian,
Ntambi harus melakukan perjalanan melelahkan, menjalani 20 jam penerbangan dengan total biaya tiket yang jika dirupiahkan mencapai Rp 25 juta. Semoga sakinah, mawaddah, warrohmah ya Dian dan Ntambi. Selamat menempuh hidup baru. (MM/Red)
