MUTIARAMEDIA.COM, SUMBA TIMUR – Seorang penumpang penumpang Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 43 dinyatakan hilang saat kapal dalam pelayaran dari Rute Pulau Salura menuju Sabu Raijua.
Penumpang tersebut bernama Leonardus Lobo Obo (55) yang terdaftar dalam manifest KM. Sabuk Nusantara 43 yang menumpang kapal tersebut dari Pelabuhan Waingapu sejak tanggal 1 Juli 2025 petang.
Sesuai rute perjalanan, kapal tersebut singgah di Pulau Salura, dan estimasi waktu akan tiba di Sabu pada tanggal 3 Juli 2025.
Menurut keterangan Nahkoda KM. Sabuk Nusantara 43, Yuli Astono mengatakan selama pelayaran dari Waingapu menuju Pulau Salura, tidak ada laporan, bahkan setelah kapal sandar di Pulau Sabu juga demikian.
“Kami tidak menerima laporan dari awak kapal atau penumpang lain, dan semuanya dalam kondisi normal,” jelas Yuli.
Demikian juga pihak keluarga Leonardus yang menunggu di Pelabuhan Sabu Raijua hanya melaporkan kepada bagian informasi bahwa penumpang itu belum turun dari kapal.
“Pihak perwira jaga sempat mengumumkan nama Leonardus melalui pengeras suara namun tidak ada respon, dan kondisi saat itu sangat padat, sehingga setelah urusan penumpang dan barang selesai, dan kami juga mengira bahwa yang bersangkutan sudah turun dari kapal, sehingga langsung melanjutkan pelayaran ke Pulau Rote Ndao,” teraang Astono.
Rekaman CCTV Tunjukkan Hilang Empat Jam Sebelum Sandar
Terpisah, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Waingapu, Fadly Afand Djafar, membenarkan insiden penumpang dalam manifest hilang dalam pelayaran.
“kejadian itu benar, kami menerima laporan bahwa ada penumpang hilang dari KM Sabuk Nusantara 43. Kami sudah terbitkan notis bahwa ada orang jatuh ke laut,” ujar Fadly.
Berdasarkan rekaman CCTV kapal, penumpang terakhir terlihat sekitar empat jam sebelum kapal bersandar di Pelabuhan Sabu Raijua. Namun, saat tiba dan seluruh penumpang turun, korban tidak ditemukan.
Upaya pencarian pun telah dilakukan dengan melibatkan Tim SAR Gabungan dan koordinasi dengan kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi. Namun hingga kini hasilnya nihil.
Keluarga korban juga telah datang ke Kantor KSOP Waingapu untuk meminta kepastian nasib anggota keluarganya. “Kami telah menjelaskan situasinya sebagaimana adanya kepada pihak keluarga,” tegas Fadly